SBY Sesalkan Ancaman Memolisikan Warga Penghina Presiden
Kamis, 09 April 2020 – 02:50 WIB
![SBY Sesalkan Ancaman Memolisikan Warga Penghina Presiden](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/12/12/IMG_20191211_201713.jpg)
Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com, JAKARTA - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menyoroti situasi terkini di dalam negeri di tengah ancaman pandemi virus corona (Covid-19). Terutama mengenai ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah.
Dalam artikel itu, mantan presiden dua periode tersebut mengingatkan perlunya bangsa ini terus dan tetap bersatu dan makin intensif melakukan segala upaya untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dari ancaman corona, termasuk bisa menghentikan penyebaran wabah ini di Tanah Air.
"Pertama, krisis virus corona di negeri kita belum berakhir. Belum selesai. Indonesia juga belum aman. Salah besar kalau kita merasa sudah berhasil mengatasi wabah korona ini, dan kemudian mulai menjalani kehidupan seperti biasa," tulis SBY.
Di samping itu, tokoh 70 tahun ini juga melihat masih ada elemen di negeri ini yang belum benar-benar fokus dan tidak bekerja sesuai prioritasnya. Dia mengingatkan, first thing first. Waktu dan sumber daya kita terbatas, sehingga harus diarahkan kepada kepentingan dan sasaran utama saat ini.
Prioritas utama itu adalah menyelamatkan masyarakat yang sudah terjangkit corona, serta membatasi dan menghentikan penyebaran virus ini. Kalau sasaran ini dapat dicapai, katanya, kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa rakyat Indonesia. Kalau virus korona bisa kita lumpuhkan, kehidupan masyarakat akan kembali normal. Ekonomi Indonesia juga akan tumbuh dan berkembang lagi.
Baca Juga:
Nah, terkait hal ini, mumpung ketegangan tersebut belum meningkat, dia dengan segala kerendahan hati memohon agar masalah itu dapat ditangani dengan tepat dan bijak.
Menurut SBY, kembali terjadi ketegangan antara elemen masyarakat dengan para pejabat pemerintah, bahkan disertai dengan ancaman untuk memolisikan warga yang salah bicara.
BERITA TERKAIT
- Civil Society for Police Watch Beberkan Sejumlah Alasan Dorong Reformasi Polri
- Menjelang Pelantikan, Agung Nugroho Temui SBY, Dapat Pesan Khusus, Simak
- 2 Korban Kecelakaan di Tol Ciawi Teridentifikasi, Polisi Serahkan Jenazah ke Keluarga
- Puncak Perayaan HUT ke-17 Gerindra, Jokowi Belum Konfirmasi Hadir, Megawati Absen
- Polsek Minas dan Kelompok Tani Tanam Jagung untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Oknum Perwira Polisi Polda Riau Ditangkap terkait Penggelapan Mobil Rental, Duh