SBY Tak Ingin Proyeknya Bebani Presiden 2014

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh proyek pembangunan infrastruktur dipercepat penyelesaiannya. SBY mengaku tidak mau meninggalkan hutang kepada pemerintahan selanjutnya.
"Kalau bisa dieprcepat, kita percepat. Kita kurangi sebisa mungkin membebani pemerintahan mendatang. Ini tanggung jawab kita," kata Presiden SBY dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/4).
Seperti diketahui, masa kerja SBY dan kabinetnya tinggal 7 bulan lagi. SBY menginstruksikan agar jajarannya memanfaatkan sisa waktu itu dengan bekerja sebaik-baiknya.
Namun, lanjut SBY, ada sejumlah proyek dengan anggaran multi years yang tidak mungkin diselesaikan tahun ini. Misalnya, proyek-proyek Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Ada yang masih dalam konstruksi yang itu selesai pada pemerintah mendatang. Namun, apa yang bisa kita percepat, kita percepat," ujar Presiden SBY.
Rapat ini dihadiri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menkeu Chatib Basri, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menparekraf Mari Elka Pangestu, Mendag M.Luthfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Menhut Zulkilfi Hasan, dan Menteri ESDM Jero Wacik. Turut hadir Kapolri Jenderal Sutarman, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. (dil/jpnn)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh proyek pembangunan infrastruktur dipercepat penyelesaiannya. SBY mengaku tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensesneg Jadi Jubir Istana, Pakar Pertanyakan Dasar Hukum: Jangan Penunjukkan Ala Kadarnya
- Peringati Hari Bumi, Telkom Dukung Pelestarian Lingkungan Lewat Energi Terbarukan
- Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia, Prabowo: Ini Kawan Dari Masa Muda
- Pesan Kepala BKN ke Petugas CAT Tes PPPK Tahap 2: Jaga Integritas dan Muruah Institusi
- Prabowo Segera Cek Dugaan Penggelapan Anggaran MBG
- Sany Memperkenalkan Solusi Pemadam Kebakaran untuk Kota Padat