SBY Tak Masuk Finalis Tokoh Berpengaruh Versi TIME
Sabtu, 25 April 2009 – 08:12 WIB

SBY Tak Masuk Finalis Tokoh Berpengaruh Versi TIME
JAKARTA - Informasi yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi majalah Time patut dipertanyakan. Sebab, dalam situs resmi majalah www.time.com, nama SBY ternyata tidak ada dalam daftar 207 finalis Time 100 tersebut.
Padahal, Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal pada 13 April lalu menyampaikan informasi tersebut kepada wartawan di Kantor Presiden. Saat itu, Dino mengungkapkan bahwa presiden telah mendapatkan surat pemberitahuan dari pemimpin redaksi majalah Time.
Tidak masuknya nama SBY dalam daftar finalis Time 100 itu disikapi biasa saja oleh Dino. Menurut dia, pihaknya berpegangan pada surat dari pimpinan Time di New York kepada presiden. Selain mendapatkan pemberitahuan, SBY diundang hadir gala dinner pada malam penganugerahan Time 100, 5 Mei 2009 di New York, AS. ''Tapi, presiden tidak bisa hadir,'' katanya.
Dino memastikan, informasi bahwa SBY masuk daftar 100 tokoh berpengaruh didapatkan dari surat pemberitahuan dari Chief Editor Time Michael Elliot. ''Menurut surat itu, list 100 tokoh dunia berpengaruh tersebut baru akan terbit 1 Mei,'' tegasnya.
JAKARTA - Informasi yang menyebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi majalah Time patut dipertanyakan.
BERITA TERKAIT
- Kemenhan Tetapkan 787 PNS dan PPPK Jadi Komponen Cadangan, Untuk Apa?
- PPPK juga Menjadi Komcad, Harus Siap Digerakkan Kapan Saja
- Memang, Sulit Percaya Begitu Saja pada Danantara
- Hindari Pertamax Oplosan, Don Papank Ajak Masyarakat Beralih ke Motor Listrik
- Kasus Korupsi Perusda Tambang, Kejati Kaltim Sita Rp 2,51 Miliar dari Dirut PT RPB
- 5 Berita Terpopuler: Keren! Usulan Honorer R2/R3 Sudah Masuk, tetapi Dilaporkan karena Ada Dugaan Konflik Kepentingan