SBY Tak Senang, Pemerintah Anggap Ini Skandal

Terkait Berita The Age dan Sydney Morning Herald

SBY Tak Senang, Pemerintah Anggap Ini Skandal
SBY Tak Senang, Pemerintah Anggap Ini Skandal
JAKARTA - Berita utama di dua media harian terkemuka Australia yang mengambil data WikiLeaks perihal kawat diplomatik AS, membuat Pemerintah RI berang. Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga mengatakan, Presiden SBY juga sudah mengetahui pemberitaan yang sangat menyudutkannya tersebut.

"Presiden sangat (merasa) tidak gembira dengan pemberitaan palsu dan penuh kebohongan yang dimuat koran terbitan Australia pagi ini. Menurut kami, berita itu sangat tidak bertanggungjawab dan sangat tidak hormat," tegas Daniel, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (11/3).

Daniel menilai, isi pemberitaan di The Age dan Sydney Morning Herald (SMH) itu, penuh sensasi, bualan dan basi. Pemerintah RI pun dipastikan tidak tinggal diam dan akan meluruskan kembali semua yang dinilai telah dijungkirbalikkan oleh pemberitaan itu. Kedubes AS di Indonesia juga dinilai bertanggungjawab untuk memberikan klarifikasi mereka, terkait dugaan bocornya kawat diplomatik yang disebut WikiLeaks ini.

"Publik punya hak untuk mendapatkan berita, dan bukan 'kisah 1001 malam'. Klarifikasi dari Kedubes AS di Jakarta sedang dimintakan oleh Kemlu. Kami juga berpandangan, sebaiknya Pak TB Silalahi mengklarifikasikan pada publik, tentang posisinya mengenai berita itu," kata Daniel pula.

JAKARTA - Berita utama di dua media harian terkemuka Australia yang mengambil data WikiLeaks perihal kawat diplomatik AS, membuat Pemerintah RI berang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News