SBY Tak Senang, Pemerintah Anggap Ini Skandal
Terkait Berita The Age dan Sydney Morning Herald
Jumat, 11 Maret 2011 – 13:39 WIB
JAKARTA - Berita utama di dua media harian terkemuka Australia yang mengambil data WikiLeaks perihal kawat diplomatik AS, membuat Pemerintah RI berang. Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga mengatakan, Presiden SBY juga sudah mengetahui pemberitaan yang sangat menyudutkannya tersebut. "Publik punya hak untuk mendapatkan berita, dan bukan 'kisah 1001 malam'. Klarifikasi dari Kedubes AS di Jakarta sedang dimintakan oleh Kemlu. Kami juga berpandangan, sebaiknya Pak TB Silalahi mengklarifikasikan pada publik, tentang posisinya mengenai berita itu," kata Daniel pula.
"Presiden sangat (merasa) tidak gembira dengan pemberitaan palsu dan penuh kebohongan yang dimuat koran terbitan Australia pagi ini. Menurut kami, berita itu sangat tidak bertanggungjawab dan sangat tidak hormat," tegas Daniel, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (11/3).
Daniel menilai, isi pemberitaan di The Age dan Sydney Morning Herald (SMH) itu, penuh sensasi, bualan dan basi. Pemerintah RI pun dipastikan tidak tinggal diam dan akan meluruskan kembali semua yang dinilai telah dijungkirbalikkan oleh pemberitaan itu. Kedubes AS di Indonesia juga dinilai bertanggungjawab untuk memberikan klarifikasi mereka, terkait dugaan bocornya kawat diplomatik yang disebut WikiLeaks ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Berita utama di dua media harian terkemuka Australia yang mengambil data WikiLeaks perihal kawat diplomatik AS, membuat Pemerintah RI berang.
BERITA TERKAIT
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak