SBY Terbelenggu Neolib
Selasa, 07 April 2009 – 20:38 WIB
Imam juga mengungkap fakta kesenjangan yang diperlihatkan melalui rasio gini oleh Badan Pusat Statistik, makin lebar. “Jika pada tahun 2004 indeks kesenjangan masih di bawah 35 persen, tahun lalu sudah mencapai 37,4 persen. Gini rasio itu menunjukkan lebarnya kesenjangan antara kaya dan miskin,” kata Iman.
Data ini sekaligus memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang diendus pemerintah hanya dinikmati sekelompok kecil penduduk negeri ini. “Buktinya, tingkat kesengsaraan rakyat makin tinggi. Ditambah lagi, dengan beragam kelangkaan bahan bakar dan kebutuhan pokok yang selama ini sering terjadi,” ujarnya.
Karenanya Imam menuding iklan Partai Demokrat yang melansir utang sudah lunas sesungguhnya telah melenakan rakyat. Padahal diam-diam, beban hutang terus bertambah. Saat ini saja, katanya, dari data resmi pemerintah terbukti bahwa beban utang per kepala penduduk Indonesia mencapai USD11,8 juta.(fas/jpnn)
JAKARTA – Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai oleh berbagai kalangan terbelenggu kekuatan neoliberalisme. Jika tidak segera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang