SBY Tetap di Atas Mega-Prabowo
Meski Tingkat Kepuasan MAsyarakat Terus Menurun
Jumat, 03 September 2010 – 05:15 WIB
Yang terpenting, lanjut Mubarok, bagaimana ke depan sistem presidensil benar-benar bisa terwujud dengan baik. Dan salah satu caranya adalah dengan memperketat parliamentary threshold (PT) sebesar 5 persen. ”Dengan begitu, jumlah partai akan mengecil, antara tiga sampai lima partai saja. Tidak seperti sekarang dengan PT 2,5 persen. Yang muncul bukan presidensil, tapi yang kuat adalah DPR. Presiden hanya seperti sopir yang dipegangi ke sana ke mari,” ulas Mubarok.
Baca Juga:
Sementara Effendi Ghazali mengatakan, saat ini masyarakat memang tengah dibayangi disonansi kognitif (kebimbangan). Pasalnya, di satu sisi masyarakat tak ingin ada amandemen UUD 1945 agar presiden bisa dipilih kembali hingga tiga periode. Tapi di sisi lain, harus diakui masyarakat pun belum menemui figur lain selain SBY. ”Tapi jika amandemen UUD 1945 tetap dipaksakan, yang rugi adalah SBY. Karena meskipun akhirnya itu lolos, daya tolak terhadap SBY akan sangat tinggi,” ulas Ghozali.(dil/jpnn)
JAKARTA – Pengamat politik dari Indo Barometer M. Qodari mengungkapkan, jelang satu tahun di periode kedua kepemimpinan Presiden SBY, tingkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Real Count Pilkada Purwakarta 2024: Anne Ratna Mustika Berat, Lihat Itu Aksi Dedi Mulyadi
- Optimistis Pilkada Jakarta 2 Putaran, BePro Siap All Out Menangkan Ridwan Kamil-Suswono
- Pilgub Jakarta: Pramono Menang di 5 Kota dan 1 Kabupaten, Ini Angkanya
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi