SBY Tetap Ngantor

Panglima TNI: Pasukan Tinggal Digerakkan

SBY Tetap Ngantor
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzukie Ali dan Ketua DPD RI Irman Gusman usai pertemuan para pimpinan Lembaga Negara di gedung DPR MPR RI, Senin (18/10). Foto : MUHAMAD ALI/JAWAPOS
"Izin kita tunggu sampai besok (hari ini)" ujar Kadiv Humas Polri Irjen (pol) Iskandar Hasan kemarin. Jika para pengunjukrasa itu berlaku anarkis, tindakan tegas telah disiapkan. Terlebih, tambah Iskandar, jika aksi tersebut mengarah pada upaya kudeta kepada pemerintah seperti banyak diisukan. "Tidak segampang itu menggulingkan pemerintah yang sah. Negara kita negara hukum ada prosesnya. Tapi kalau semua itu dilakukan dengan anarkis kita terapkan protap nomor satu." Jadi tegas protap nomor satu akan kita mainkan kalau anarkis," imbuhnya.

Protap nomer satu ini sendiri merupakan prosedur tetap polri untuk mengakhiri aksi masa yang berlangsung anarkis. Termasuk di dalamnya upaya pembubaran dengan paksa dan penggunaan senjata api. Di Gedung DPR, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengatakan, Polda akan menurunkan dua pertiga kekuatan personel. Dari 30 ribu personel, akan diturunkan sekitar 19 ribu. Sutarman mengimbau agar pengunjuk rasa tertib dan tidak anarkis. "Sampaikan pendapat sebaik-baiknya, pasti akan didengar oleh siapapun yang akan diunjuk rasa," kata Sutarman.

Ia mengatakan, setiap upaya menyatakan pendapat telah dilindungi undang-undang. "Sehingga Polri harus melindungi, bukan menghadang," kata Sutarman. Sejumlah ruas jalan yang menjadi pintu masuk ke DKI Jakarta akan diperketat pengamanannya. Apakah ada indikasi rusuh dari intelijen ? " Oh tidak ada. Kita yakin semua damai-damai saja," katanya. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono juga siap membantu kepolisian mengamankan demonstrasi. "Pasukan sudah siap tinggal digerakkan saja," katanya. TNI baru akan membantu jika ada permintaan dari polisi. "Prosedurnya memang harus begitu (diminta dulu)," kata mantan KSAL itu.

Secara terpisah, salah satu koordinator lapangan demo Adhi Masardi menilai pemerintah panic menghadapi aksi 20 Oktober. "Sebenarnya mereka sudah terguling," kata mantan jubir Gusdur itu.

JAKARTA---Isu demo besar memperingati satu tahun pemerintahan SBY Boediono direspon santai pihak Istana. Pemerintah yakin, demo itu tidak akan mempengaruhi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News