SBY Tetap Tentukan Ketum
Jumat, 02 April 2010 – 00:32 WIB
JAKARTA-Perang statemen antar kandidat ketua umum Partai Demokrat (PD) boleh memanas di media. Masing-masing tim sukses juga sudah bekerja menggalang dukungan. Namun, sejumlah kalangan menilai, Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tokoh paling berpengaruh di partai pemenang Pemilu 2009 ini tetap menjadi penentu. Dengan kata lain, demokrasi di internal Partai Demokrat masih sulit dilakukan. Sebaliknya yang ada adalah kepada siapa SBY akan memberikan kursi ketua umum.
 Lalu sejauh mana tingkat efektivitas strategi kandidat yang saling mengklaim telah didukung oleh SBY? Menurut Arbi, klaim tersebut tidak selamanya bisa diterima dengan baik di kalangan DPC dan DPD Partai
Demokrat. Pasalnya, jika hanya klaim itu yang dijual, justru akan makin menunjukkan elitisme calon bersangkutan. “Jadinya hanya terkesan mengharapkan dukungan dari atas tanpa
memikirkan dan peduli dukungan dari bawah," urainya.
“Dari sikap para kandidat saja yang menonjolkan kedekatannya dengan
SBY, jelas menggambarkan bahwa SBY akan menentukan siapa yang akan duduk di kursi PD-1,” kata pengamat politik Arbi Sanit kepada wartawan di Jakarta. Menurutnya,secara politik boleh-boleh saja seorang SBY lebih memihak ke satu di antara kandidat ketua umum PD lain. Lebih lagi melihat kecenderungan kaderisasi di PD, pendapat SBY masih kerap dianggap
sebagaisesuatu yang harus dilaksanakan. Di sinilah garis komando SBY secara tidak langsung berperan.
Baca Juga:
“SBY menurut saya akan jadi penentu tunggal, karenanya proses suksesi
di Demokrat tidak akan berjalan demokratis,” paparnya.
 Dengan perkiraan ini, Arbi berpendapat sesungguhnya dinamika apapun yang sudah dan akan terjadi selama proses suksesi, akan percuma saja. Sebab tangan SBY yang masih akan menentukan.
Baca Juga:
JAKARTA-Perang statemen antar kandidat ketua umum Partai Demokrat (PD) boleh memanas di media. Masing-masing tim sukses juga sudah bekerja menggalang
BERITA TERKAIT
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo