SBY Tolak Isu Populis Ical
Jumat, 08 Oktober 2010 – 05:00 WIB
JAKARTA - Presiden SBY mulai secara terbuka memperlihatkan penolakannya atas usul Aburizal Bakrie. SBY mementahkan isu populis yang berusaha dimasukkan oleh ketua umum Partai Golkar itu terkait dengan penyusunan RAPBN 2011. Partai Golkar juga meminta pemerintah menaikkan anggaran di sektor publik. Partai beringin mengusulkan tambahan anggaran program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) dari semula Rp 1,9 miliar per kecamatan menjadi Rp 2,32 miliar.
SBY tak sepakat dengan usul pembengkakan defisit menjadi 2,1 persen produk domestik bruto (PDB). "Kami usulkan 1,7 persen defisit itu, tapi ada suara-suara bisa ditambah 0,4 persen. Saya tidak setuju karena tidak ada urgensinya," kata SBY dalam rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (7/10).
SBY tak menyebut pihak yang mengusulkan penambahan defisit tersebut. Namun, dalam keterangan pers di Kantor DPP Partai Golkar (27/9), Ical "sapaan Aburizal Bakrie" mengusulkan penambahan defisit anggaran hingga 2,1 persen PDB. Itu ditambah, antara lain, untuk menaikkan anggaran penanggulangan terorisme dari Rp 9 miliar menjadi Rp 60 miliar.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden SBY mulai secara terbuka memperlihatkan penolakannya atas usul Aburizal Bakrie. SBY mementahkan isu populis yang berusaha dimasukkan
BERITA TERKAIT
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian