SBY Ungkap Alasan Demokrat Bermanuver Setujui Perppu Ormas
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkap alasan fraksinya di DPR setuju Perppu Ormas menjadi UU dengan syarat harus segera direvisi.
Hal ini diungkap SBY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (30/10).
SBY menyebutkan dalam sidang paripurna DPR 24 Oktober 2017, sikap fraksinya tegas dan jelas menyetujui jika Perppu segera drevisi begitu menjadi UU. Sebaliknya menolak kalau tidak dilakukan perubahan terhadap kandungan Perppu tersebut.
"Partai Demokrat berpendapat kalau langsung diberlakukan sebagai undang-undang dan tidak dilakukan revisi, perbaikan dan penyempurnaan, maka paradigma dan substansi UU tersebut ada yang tidak tepat, tidak adil dan tidak sesuai dengan jiwa Konstitusi kita, UUD 1945. Meskipun sebagian dari substansi Perppu tersebut tepat dan memang diperlukan," ucap SBY.
Dia pun mengungkap mengapa akhirnya dalam rapat paripurna tersebut Fraksi Demokrat mengambil sikap setuju dengan syarat segera direvisi.
Pertama, kalau hanya menolak begitu saja maka Perppu tanpa revisi akan otomatis menjadi UU.
"Karena dipastikan dari pertimbangan fraksi-fraksi yang setuju dan menolak, dari pertimbangan jumlah suara, hampir pasti bagi yang menolak akan kalah, dan bagi yang setuju akan memang," ungkap Presiden Keenam RI itu.
Karena itu fraksinya dengan gigih, sadar dan konsisten memperjuangkan sebuah revisi, sehingga harus mengambil sikap menyetujui Perppu untuk direvisi begitu disahkan menjadi UU.
SBY mengungkap alasan mengapa tersebut Fraksi Demokrat mengambil sikap setuju Perppu Ormas disahkan menjadi UU dengan syarat segera direvisi.
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- PBVSI Apresiasi Saran dari SBY Soal Jumlah Peserta Proliga 2025
- Maulana Kabbani
- Dihubungi SBY dan AHY, Calon Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Dapat Ucapan Selamat
- Masih di AS di Hari Pencoblosan Pilkada, SBY Siapkan Oleh-Oleh untuk Prabowo
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'