SBY Usul Reformasi DK PBB
Jumat, 09 November 2012 – 05:05 WIB
Disebutkan, ekonomi dunia saat ini telah berkembang tidak hanya melibatkan negara berkembang, tapi juga ditandai arus masuk investasi di negara G-20. SBY juga berharap BDF ini bisa membantu menegakkan pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di kawasan Asia-Pasifik serta mencegah terjadinya peperangan yang berujung pada pertumpahan darah. Khususnya yang terjadi di kawasan Timur Tengah sekarang.
Dikatakan, negara yang saat ini hadir tidak boleh berhenti memperjuangkan demokrasi dan HAM. Karena itu harus ada komitmen demokrasi dan tidak boleh menganggap remeh demokrasi. "Kita semua harus responsif dan efektif untuk mencegah peperangan. Masyarakat internasional harus mencegah pertumpahan darah," seru SBY.
SBY kembali menegaskan kekisruhan saat ini yang sedang melanda beberapa kawasan disebabkan kegagalan sistem keamanan internasional. Maka dari itu, kata dia, reformasi keamanan Dewan Keamanan (DK) PBB sangat dibutuhkan. DK PBB harus bisa mewakili keadaan global dan kebutuhan keamanan anggota PBB.
"Kendati demokrasi sudah tumbuh subur, namun kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berjuang membenahi demokrasi untuk mewujudkan kedamaian dunia," tegasnya lagi.
NUSA DUA - Gelaran Bali Democracy Forum (BDF) V dibuka Kamis (8/11) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua. Agenda tahunan negara-negara
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan