Schindler's List Ditemukan di Sydney
Rabu, 08 April 2009 – 08:42 WIB
SYDNEY - Sebanyak 13 lembar kertas yang menjadi sumber di balik pembuatan novel dan film Schindler's List ditemukan. Kertas-kertas berisi 801 nama keturunan Yahudi yang diselamatkan Oskar Schindler dari pembantaian Nazi itu ditemukan seorang petugas Perpustakaan Kota Sydney. Menurut Pryke, daftar 13 lembar yang merupakan versi kopian dari aslinya itu merupakan salah satu dokumen terpenting di sepanjang abad ke-20. Pryke-lah yang membeli kotak berisi daftar tersebut dari seorang pedagang buku pada 1996. Tapi, dia sama sekali tak menyangka di dalam kotak yang juga berisi beberapa catatan riset dan kliping majalah Jerman itu terdapat daftar yang penuh cerita kemanusiaan.
Sebagaimana dilansir Daily Telegraph, petugas yang tak disebutkan namanya tersebut menemukan kertas bersejarah itu di sebuah kotak milik mendiang penulis Thomas Keneally. Kertas tersebut dan beberapa material lainnya yang ada di kotak itu menjadi modal bagi Keneally menulis novel Schindler's Ark. Novel tersebut kemudian diangkat sutradara Steven Spielberg menjadi film Schindler's List. Dibintangi Liam Neeson sebagai Oskar Schindler, Schindler's List terpilih sebagai film terbaik Academy Award 2004.
Baca Juga:
''Daftar itu ditulis secara tergesa-gesa pada 18 April 1945, di hari-hari terakhir Perang Dunia II. Daftar tersebut menyelamatkan 801 orang dari kematian di kamar gas,'' kata Olwen Pryke, kurator perpustakaan.
Baca Juga:
SYDNEY - Sebanyak 13 lembar kertas yang menjadi sumber di balik pembuatan novel dan film Schindler's List ditemukan. Kertas-kertas berisi 801 nama
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29