Schneider Electric Dukung Kompetisi Bisnis Teknologi EBT Antar Perguruan Tinggi

Selain itu, para peserta juga ditantang untuk mengkaitkan solusi yang ditawarkan dengan isu perubahan iklim (climate change) dan target pencapaian net-zero emissions bagi Indonesia.
Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Schneider Electric Indonesia mengirimkan lima orang mentor dan satu orang juri.
Setelah mengikuti putaran semifinal, maka terjaring sebanyak 150 tim peserta dan 5 tim terbaik pada putaran final.
Tim Astrajingga dari Universitas Indonesia memenangkan kompetisi FBCC 2023, kemudian juara kedua diraih tim Menangin Ae (Universitas Indonesia).
Juara ketiga diraih Tim Carbonfix (Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran), juara keempat diraih Tim Oxygen (Universitas Telkom), dan juara kelima diraih Tim SemogaSemi (Universitas Indonesia). Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp 5 juta, Rp 4 juta, Rp 3 juta, Rp 1,25 juta dan Rp 750.000.
"Melalui partisipasi aktif kami dengan institusi perguruan tinggi dan mahasiswa, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya transisi energi berbasis BBM (fosil) ke EBT untuk mencapai target net-zero emissions, baik bagi Indonesia maupun global – tentu saja dalam kerangka Green Heroes For Life," seru Rossi.(chi/jpnn)
Schneider Electric percaya keberhasilan dan pertumbuhan industri EBT pada dunia usaha di masa depan akan bergantung pada generasi muda yang kreatif, inovatif.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Prodi DKV Untar Dorong Kreativitas dan Bisnis Lewat Pameran CREBO Season 2
- Menko Yusril Pastikan RI Lindungi WNI yang Hadapi Masalah Hukum di Luar Negeri