SDA Ganti Agung, Menag Diisi NU
Jumat, 14 Oktober 2011 – 08:17 WIB
Menurut dia, dinamika ini kembali menunjukkan rentannya karakter pribadi SBY yang selalu ingin tampil toleran dan akomodatif. Alih "alih mengganti menteri yang bermasalah, SBY justru menutupinya dengan menambah orang. Lagi "lagi pertimbangan akomodasi dan representasi golongan dikedepankan. "Contohnya, UGM belum terwakili di kabinet, maka dipanggil Dekan Fakultas Kedokteran jadi Wakil Menteri Kesehatan. Mungkin biar ikut melobi Jogja supaya urusan dengan Jogja semakin lancar," sindir Andrinof.
Dia menegaskan kalau memang hasil evaluasi terhadap Menkes atau Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi dianggap tidak mampu membuktikan kinerja, sebaiknya langsung diganti saja. Penunjukkan Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, imbuh Andrinof, juga terlalu mengada?ada. Soalnya, hanya ada empat dirjen di kementerian itu. Artinya, tugas dan pekerjaannya tidak terlalu banyak. "Jadi, apa maunya SBY ini memang nggak jelas," ujarnya. (fal/dyn/bay/pri/agm)
JAKARTA - Proses reshuffle formasi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua menyentuh hingga ke tingkat menteri koordinator (menko). Satu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya
- Terima JAM Intel Kejagung, Mendes Yandri Ingin Perkuat Pengawasan Dana Desa
- Top! Bea Cukai, Polri, dan BNN Gagalkan 2 Penyelundupan Narkotika Asal Malaysia
- Kisah Zahra yang Nyaris Jadi Korban Penipuan Harus Dijadikan Pelajaran, Tolong Disimak!