SDA Mangkir dari Panggilan KPK

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini sedianya memeriksa mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA). Namun, tersangka kasus korupsi penyelenggaraan haji itu tak memenuhi panggilan KPK.
Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, tidak ada informasi dari SDA tentang ketidakhadirannya pada pemeriksaan hari ini. "Saya tanya penyidiknya tidak ada konfirmasi," katanya.
Pernyataan Priharsa ini bertolak belakang dengan pengakuan kuasa hukum SDA, Andreas Nahot Silitonga yang datang ke gedung KPK siang tadi. Ia mengaku datang untuk menyampaikan alasan ketidakhadiran kliennya ke penyidik KPK.
Andreas pun mengungkapkan bahwa ada kesalahan dalam surat pemanggilan SDA. Hanya saja, Priharsa menepis klaim yang disampaikan Andreas.
"Itu kan hanya disampaikan ke media tapi tidak disampaikan secara langsung ke penyidik," tegas Priharsa saat diminta komentar mengenai pernyataan Andreas.
Meski begitu Priharsa mengakui bahwa ada kesalahan dalam surat pemanggilan SDA. Di surat itu tertulis bahwa SDA dipanggil sebagai saksi dan bukan tersangka.
KPK pun langsung memperbaiki kesalahan penulisan itu dan mengirim ulang surat panggilan. Rencananya, politikus senior PPP itu akan diperiksa ulang pekan depan. "Kita perbaiki dan akan dikirim kembali untuk diperiksa pekan depan," pungkasnya.(dil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini sedianya memeriksa mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA). Namun, tersangka kasus korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia