SDM Jadi Persoalan FTZ di BBK
Sabtu, 14 Maret 2009 – 13:57 WIB
“Saya masih ingat Malaysia pada 30 tahun lalu memulai FTZ juga kesulitan. Kalau melihat Tanjung Pelepas, Johor atau Port Klang, sekarang hasilnya memang sudah bagus. Tetapi lihat dong awalnya. Learning prosesnya cukup lama,” ulas guru besar ilmu ekonomi di Unversitas Indonesia ini.
Meski demikian Djatun mengakui juga kesuksesan FTZ di Malaysia juga ditunjang oleh kualitas aparat pemda. “Sekarang saya senang ngobrol dengan pejabat pemda di Malaysia karena kemampuan tekhnis mereka sudah berubah betul dibanding saat saya ke sana untuk studi banding (30 tahun silam),” ulas Djatun.
Karenanya saat disinggung tentang BPK di BBK yang dominant oleh birokrat, Djatun menilai hal itu merupakan tantangan tersendiri. Pasalnya, belum tentu kualitasnya memadai. “Kalau saya perhatikan, ini persoalan kualitas Pemda. Saya kira inilah kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti universitas untuk menangani free trade yang modern seperti FTZ ini,” cetusnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Dorodjatun Kunjoro-Jakti memperkirakan realisasi free trade zone (FTZ) di Batam,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Upaya Yohanes Bayu Tri Susanto Tingkatkan Keterampilan Agen Asuransi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto