SE MenPAN-RB: PNS Kerja di Rumah sampai 31 Maret
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo secara resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
SE ini ditetapkan sebagai tindak lanjut atas instruksi Presiden Jokowi agar PNS bekerja di rumah untuk mencegah penularan Covid-19.
"Ini bukan libur. PNS tetap kerja di rumah hingga 31 Maret. Ketentuan ini akan ditinjau lagi sesuai perkembangan yang ada," ujar Tjahjo dalam virtual konferensi pers, Senin (16/3).
Dia menegaskan, pekerjaan PNS sebagai pelayan publik harus tetap diutamakan. Selama bekerja di rumah, PNS dilarang bepergian kecuali untuk keperluan mendesak seperti membeli kebutuhan pokok.
"Aturan PNS kerja di rumah tidak hanya di pusat, tetapi juga daerah. Tentunya masing-masing pejabat pembina kepegawaian (PPK) bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kerja PNS agar tetap berjalan," tegasnya.
Dia pun meminta masing-masing PPK harus memastikan agar PNS tetap bekerja meski tidak masuk kantor. Mekanismenya PPK yang atur.
"Nantinya PPK bersama pejabat tertinggi di instansi yang akan memantau pekerjaan PNS. Mereka bisa menugaskan masing-masing pegawainya dan laporannya harus ada," tambah Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana KemenPAN-RB Rini Widyantini. (esy/jpnn)
Menpan RB Tjahjo Kumolo menerbitkan SE Nomor 19 Tahun 2020, mengatur PNS kerja di rumah hingga 31 Maret untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya