SEA Games 2019: Tim Monitoring dan Evaluasi KOI Hanya Pendamping
jpnn.com, JAKARTA - Tim Monitoring dan Evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hanya sebagai pendamping tim pelatnas yang dibentuk induk-induk organisasi olahraga menjelang SEA Games 2019.
“Tugasnya untuk memastikan pelatnas berjalan dengan baik dalam rangka mencapai prestasi yang diharapkan pada SEA Games 2019," kata Koordinator Tim Monitor dan Evaluasi KOI Oktav Matakupan beberapa waktu lalu.
Selain menjadi pendamping, kata Oktav, Tim Monitoring dan Evaluasi akan merekomendasikan atlet-atlet yang berpeluang untuk meraih medali pada SEA Games 2019.
BACA JUGA: Erick Thohir: SEA Games 2019 Sasaran Antara, Fokus Olimpiade 2020
Menurut dia, hal itu terkait dengan keputusan Kemenpora yang memprioritaskan atlet berpeluang meraih medali untuk bertarung di Filipina.
Pada tahun ini Indonesia akan mengikuti 51 dari 56 cabang olahraga yang akan diperlombakan pada SEA Games 2019. Adapun medali yang ditargetkan adalah antara 51-53 emas.
"Hasil monitoring dan evaluasi SEA Games 2017 sebelumnya meleset karena kami tidak melihat progres negara lain. Kami hanya montoring atlet kita sendiri. Sekarang kami sudah belajar dan harusnya semua cabang olahraga yang ikut bisa penuhi target," ujarnya,
Sebelumnya, Plt Sekjen KOI Hellen Sarita Delima mengatakan, pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi sudah sesuai dengan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) No 3 Tahun 2005 dan Olympic Charter. (jos/jpnn)
Tim Monitoring dan Evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hanya sebagai pendamping tim pelatnas yang dibentuk induk-induk organisasi olahraga menjelang SEA Games 2019.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kontingen Indonesia Tampilkan Busana Adat di Pembukaan SEA Games 2023
- NOC Indonesia Serukan Tagar #StandforIndonesianSport
- NOC Indonesia Siap jadi Penyambung Aspirasi Federasi ke Kemenpora
- NOC Indonesia Tunjuk 3 Nama Jadi Chef de Mission, Satu Nama Tidak Asing Lagi
- Oktohari Janji Berjuang Bawa Olahraga Indonesia Maju di Kancah Internasional
- PON Baru Mulai, KOI Sudah Bicara soal Event Olahraga Level Dunia di Papua