Seabad Partai Komunis, Tiongkok Makin Kontroversial
Memprioritaskan pragmatisme daripada ideologi yang ketat, misalnya mengundang investasi asing ke dalam tradisi komunis, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuksesan dan popularitas Partai Komunis Tiongkok di dalam negeri.
"Saya merasa telah mendapatkan keuntungan cukup banyak," ujar Lanying Xiang Bevan, yang lahir di pedalaman Tiongkok tahun 1968. "Orang tua saya tidak punya uang. Selain pergi ke sekolah, kami harus membantu di ladang … tidak cukup untuk makan."
Dan Lanying termasuk yang beruntung, karena bisa mengenyam pendidikan hingga universitas saat Tiongkok mulai terbuka dengan dunia luar di akhir 1980.
"Saya memiliki kesempatan untuk dididik dan hidup saya telah berubah sepenuhnya menjadi lebih baik."
Lanying yang kini tinggal di Australia mengatakan ia sudah menyaksikan sendiri bagaimana Tiongkok berkembang dalam beberapa puluh tahun terakhir.
"Sekarang, ada kereta berkecepatan tinggi melewati kampung saya dan jalanan sudah dibangun. Sangat berbeda dengan sebelumnya, cukup indah melihatnya."
Terlepas dari kritik terhadap sistem pemerintahan Tiongkok, legitimasi partai komunis telah didukung kenyataan bahwa Tiongkok telah memperbaiki kehidupan ratusan juta warga.
"Partai itu berhasil karena tidak membuat segala sesuatunya menjadi terlalu eksplisit," kata Manuel, yang sekarang bekerja sebagai ahli strategi investasi keuangan di Hong Kong.
100 tahun setelah Partai Komunis Tiongkok didirikan, Tiongkok semakin berpengaruh dan kontroversial dari sebelumnya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis