Sebagai Tokoh, Saya tak Boleh Sembunyi
Minggu, 23 Oktober 2011 – 13:54 WIB
Kita lihat saja. Saya tak mau bicara seberapa besar bargaining politik saya. Soal dukungan masyarakat kepada saya, biar orang lain yang menilai saya.
Ada juga isu yang menyebut Anda dicopot lantaran sudah ancang-ancang maju sebagai wapres di pilpres 2014?
Apa kegiatan Anda setelah tak lagi jadi menteri?
Apakah ada tawaran tugas baru, misal sebagai Dubes?
Anda menyatakan minta maaf ke masyarakat Gorontalo dan Sulawesi lantaran merasa pengabdian belum tuntas, apa maksudnya?
Baca Juga:
Ada juga isu yang menyebut Anda dicopot lantaran sudah ancang-ancang maju sebagai wapres di pilpres 2014?
Saya tak pernah dengar isu itu. Saya tak mau menanggapi jika sekedar isu. Kecuali ada data-datanya, ada yang menyampaikan, saya akan tanggapi.
Apa kegiatan Anda setelah tak lagi jadi menteri?
Setidaknya ada tiga, yakni tetap beraktifitas sebagai kader Golkar, saya akan meneruskan usaha-usaha saya, dan mendirikan Yayasan Pemberdayaan Garam. Pekan depan akan dilaunching.
Apakah ada tawaran tugas baru, misal sebagai Dubes?
Sampai dengan hari ini, saya tidak ada komunikasi. Saya tetap akan mengabdi ke Golkar. Sebagai tokoh publik, saya tak boleh sembunyi di balik tembok. Kalau ada orang lain menilai lain, silakan.
Anda menyatakan minta maaf ke masyarakat Gorontalo dan Sulawesi lantaran merasa pengabdian belum tuntas, apa maksudnya?