Sebagian Orang Tidak Bisa Divaksinasi, Siapa Saja Mereka?

Siapa yang akan mendapatkan vaksin lebih dulu di Australia?
Ketika vaksin COVID-19 pertama kali tersedia, pasokan awal akan dibatasi dan oleh karena itu ditargetkan ke kelompok prioritas.
Menurut Kementerian Kesehatan Australia, kelompok prioritas pertama adalah orang yang berisiko tinggi terpapar SARS-CoV-2 seperti pekerja kesehatan dan perawat di panti werdha, juga pekerja perawatan lainnya, termasuk pekerja yang membantu warga difabel, dan orang di lingkungan lain di mana risiko penularan virus tinggi, misalnya petugas karantina.
Setelah peluncuran awal, dibutuhkan beberapa bulan bagi komunitas Australia yang lebih luas untuk diimunisasi.
Lokasi vaksinasi kemungkinan besar mencakup klinik dokter umum, klinik vaksin khusus, layanan kesehatan bagi warga Aborigin, apotek, dan kemungkinan besar beberapa tempat kerja serta sekolah.
Siapa yang tidak bisa diimunisasi?
Secara umum, imunisasi aman untuk kebanyakan orang, kecuali untuk beberapa kasus, di mana orang sangat alergi (anafilaksis) terhadap bahan-bahan vaksin.
"Karena bahan-bahan vaksin ini adalah produk biologis… bisa terjadi kontraindikasi tertentu – ada rekomendasi yang ketat bagi orang untuk tidak mendapatkan vaksin," kata Kristine Macartney, direktur Pusat Penelitian dan Pengawasan Imunisasi Nasional.
"[Salah satunya] jika Anda mengalami anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah, baik terhadap dosis vaksin itu sendiri atau komponen vaksin.
"Tapi ini sangat jarang."
Program vaksinasi COVID-19 dalam usaha untuk memutus rantai wabah virus corona sudah mulai berjalan di beberapa negara
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya