Sebagian Warga Bali Masih Enggan Mengungsi

Puluhan ribu warga yang tinggal di dekat Gunung Agung Bali sejauh ini tidak mengikuti peringatan resmi untuk pindah ke pos-pos penampungan pengungsi.
Tempat penampungan pengungsi di Bali seharusnya telah penuh dalam waktu 48 jam setelah pihak berwenang memperpanjang zona terlarang di sekitar gunung berapi tersebut.

ABC News: Adam Harvey
Pihak berwenang mengatakan lebih dari 150.000 orang harus meninggalkan rumah mereka untuk mengantisipasi letusan yang lebih kuat.
Tapi pos penampungan sementara tersebut tidak mendekati jumlah perkiraan ini. Hitungan terakhir hanya mencatat lebih dari 30.000 orang.
Di pos pengungsian terbesar di Klungkung, sekitar 20 kilometer dari Gunung Agung, hanya ada lebih dari 1.000 pengungsi - sebagian kecil dari jumlah tersebut adalah pengungsi yang sudah berada di sana sejak delapan minggu lalu.
Sejumlah warga di tempat pengungsian itu sudah pernah mengungsi ke sini pada bulan September. Kemudian mereka pulang ke rumah - lalu kembali ke pengungsian awal minggu ini ketika Gunung Agung mulai meletus.
Ketut Kembar, seorang petani, mengaku ketakutan ketika meninggalkan desanya di kaki Gunung Agung setelah pihak berwenang meningkatkan status kewaspadaan ke level tertinggi.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia