Sebagian Warga Bali Masih Enggan Mengungsi
"Saya panik,. Saya hanya punya satu sepeda motor dan banyak anggota keluarga yang perlu dievakuasi. Saya panik dan bingung," katanya.
Dia mengaku senang ada sesuatu yang terjadi di Gunung Agung.
"Saya merasa lega karena apa yang telah kami tunggu akhirnya terjadi. Setelah ini berakhir saya tidak perlu takut pulang lagi," katanya.
Keluarganya membuat perlengkapan persembahan menurut agama Hindu untuk dijual, mencoba menghasilkan pendapatan.
"Saya meminta kepada Tuhan bahwa apapun keinginannya, itu bisa terjadi dengan cepat sehingga kami bisa merasa lega," katanya.
Seorang pekerja konstruksi, Mayan Masta datang ke pos pengungsian bersama istri dan dua anaknya.
Ini adalah kedatangan kedua bagi mereka. Dia juga pernah datang mengungsi pada bulan September dan tinggal di sana selama 40 hari.
"Sekarang, setelah melihat adanya letusan, saya merasa lega. Saya berharap semoga ini cepat selesai, sehingga saya bisa pulang," katanya.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan