Sebaiknya Golkar Tak Mengunci Diri dengan Paksakan Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai Partai Golkar akan membuat Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 makin dinamis andai tak mengunci diri dengan memaksa mengusung calon gubernur. Sebab, partai berlambang beringin hitam itu bisa memecah kebuntuan dengan memunculkan nama-nama kader-kadernya yang potensial untuk diusung.
Menurut Asep, jika Golkar memaksakan diri mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur maka partai pimpinan Setya Novanto itu justru bakal terkunci. Sebaliknya jika Golkar mulai memunculkan kader-kadernya sebagai calon wakil gubernur, maka hal itu justru membuka lebih banyak kemungkinan untuk membangun koalisi.
Asep mengatakan, Golkar bisa menyodorkan alternatif dengan menawarkan kadernya sebagai calon wakil gubernur. “Karena kalau mengunci satu calon dan hanya untuk posisi nomor satu, jelas itu akan menyulitkan partai ketika ternyata elektabilitasnya kurang mencukupi karena tentu akan sangat sulit mencari mitra koalisi," kata Asep, Minggu (20/8).
Selain Dedi Mulyadi, saat ini sejumlah nama kader Golkar di Jabar juga sudah mulai meramaikan bursa bakal calon gubernur ataupun wakil gubernur. Antara lain anggota Komisi V DPR Danile Muttaqien yang punya basis massa kuat di kawasan Indramayu atau Pantura Jabar, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, serta Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Asep menuturkan, dirinya sering berdiskusi dengan aktivis partai di Jabar. Sejauh ini memang ada komunikasi di antara partai politik untuk mengusung pasangan calon.
“Komunikasi masih terus dilakukan, belum mengerucut. Nah, apa yang dilakukan Golkar tentu juga bagian dari melihat dinamika mutakhir sebelum membuat keputusan final mengusung siapa," ungkapnya.
Khusus internal Golkar, Asep mengatakan bahwa ada tiga faktor penentu dalam mengusung calon gubernur atau pun wakil gubernur. Memang, partai peraih posisi runner up Pemilu 2014 itu bisa saja mengusung Dedi yang juga ketua DPD Golkar Jabar sebagai calon gubernur.
Namun, Golkar bisa juga memilih opsi mengusung satu di antara Daniel, Rahmat dan Neneg sebagai calon wakil gubernur. Sebab, ada faktor survei tentang elektabilitas yang jadi pertimbangan penting.
Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai Partai Golkar akan membuat Pemilihan Gubernur Jawa Barat
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Golkar Perintahkan Seluruh Kader yang Terpilih Jadi Kepala Daerah Wajib Ikut Retret
- Dedi Mulyadi Resmi Jadi Gubernur Jabar, Bey Machmudin Mengaku Lega
- Dedi Mulyadi Pastikan Semua Kepala Daerah di Jabar Ikut Retret, Termasuk dari PDIP
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T