Sebaiknya Khofifah Indar Parawansa Mundur dari Mensos
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali mengatakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa secara etika harus mundur dari jabatannya jika maju sebagai calon gubernur Jawa Timur.
"Kalau ditanya apakah harus mundur atau tidak, saya kira etikanya harus mundur," kata Amali di gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/11).
Sebab, kata Amali, menteri nanti akan meninggalkan pekerjaan selama berbulan-bulan dan berkonsentrasi untuk melakukan kampanye, sosialisasi dan berbagai hal dalam rangka pencalonan. "Makanya memang sudah selayaknya posisi di kabinetnya ditinggalkan," ujarnya.
Menurut Amali, kalau sudah ada tekad maju sebagai calon kepala daerah maka harus mengikuti total konsekuensi yang akan dijalani.
Menurut dia, yang mengatur secara pasti menteri harus mundur memang tidak ada. Tapi, ini harus dilihat dari segi kepantasan. Sebab, nantinya menteri akan meninggalkan tugas dan pekerjaan dalam waktu yang lama. "Menteri itu pembantu presiden, berkenan tidak yang dibantu ini ditinggalkan dalam jangka waktu cukup panjang. Saya kira Pak Presiden ada pertimbangannya," katanya.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan kalau menteri tidak mundur, tentu presiden yang akan memundurkannya. "Makanya saya selalu sampaikan untuk menteri itu ada presiden yang memberikan penilaian. Pasti sudah ada pembicaraan," tegasnya. (boy/jpnn)
Kalau sudah ada tekad maju di Pilgub Jatim, Khofifah Indar Parawansa harus menerima konsekuensi yang ada.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Reog Ponorogo Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Khofifah Mengaku Bangga
- Mensos Tekankan Pentingnya Audit Publik untuk Uang Donasi Lebih dari Rp 500 Juta
- Data Pemilu Pages Dev: Bobby Unggul di Sumut, Pramono Menang di Jakarta
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil