Sebaiknya Luhut dan Sri Mulyani Bersatu Mengeroyok Rizal Ramli
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis jaringan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Iwan Sumule menyebutkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam debat dengan pakar ekonomi Rizal Ramli.
Menurut Iwan, Luhut akan sulit mengimbangi ide Rizal dalam debat soal ekonomi, jika tidak didampingi Sri Mulyani. "Jadi ada perimbangan sedikit, karena kalau Luhut, saya pikir tidak akan mampu berdebat dalam konteks ekonomi dengan Bang Rizal," ujar Iwan yang mewakili kubu Rizal Ramli saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/6).
Di sisi lain, masuknya Sri Mulyani dalam debat antara Luhut dengan Rizal ini bisa menuntaskan agenda lama.
Dalam beberapa kesempatan, Rizal pernah menantang Sri Mulyani berdebat terbuka soal keuangan negara. Namun, tantangan itu tidak kunjung diterima oleh Sri Mulyani.
"Ini bisa menjadi kesempatan juga buat Sri Mulyani, karena ada temannya. Kalau dahulu dia takut debat sama Bang Rizal sendirian, sekarang ada Luhut Binsar," ucap dia.
Iwan pun berharap, pihak Luhut dan Sri Mulyani bisa segera berdebat dengan Rizal. Pasalnya, Luhut yang pertama kali mengeluarkan tantangan menggelar debat.
Selain itu, ujar dia, debat antara Luhut-Sri Mulyani dengan Rizal itu bisa menjadi ajang pemerintah menjelaskan secara terperinci alasan mengeluarkan kebijakan ekonomi dan menerima utang.
"Persoalan tentang negara harus bisa dirasionalisasikan, harus bisa dijelaskan ke rakyat," ungkap dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam debat dengan pakar ekonomi Rizal Ramli
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025