Sebaiknya Pasar Tidak Disemprot Disinfektan, Ini Bahayanya
jpnn.com, JAKARTA - Penyemprotan disinfektan di jalan-jalan, seperti yang dilakukan di beberapa negara, tidak menghilangkan virus corona baru begitu saja dan bahkan menimbulkan risiko kesehatan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam sebuah dokumen tentang membersihkan dan mendisinfeksi permukaan sebagai bagian dari respons terhadap virus, WHO mengatakan penyemprotan disinfektan justru bisa menjadi tidak efektif.
"Penyemprotan atau pengasapan ruang luar, seperti di jalan atau pasar untuk membunuh virus COVID-19 atau patogen lainnya sama sekali tidak disarankan oleh WHO," kata jubir WHO, seperti dilansir laman MSN, Selasa (19/5).
WHO mengatakan bahwa jalan dan trotoar tidak dianggap sebagai "reservoir infeksi" COVID-19, dan penyemprotan disinfektan, bahkan di luar ruangan bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dokumen tersebut juga menekankan bahwa menyemprot individu dengan disinfektan "tidak direkomendasikan dalam keadaan apa pun".
Penyemprotan klorin atau bahan kimia beracun lainnya pada orang bisa menyebabkan iritasi mata dan kulit, bronkospasme dan efek gastrointestinal.
Jika desinfektan diterapkan, ini harus dilakukan dengan menggunakan kain yang telah direndam dalam disinfektan.
Virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya pada akhir Desember lalu di Tiongkok, bisa melekat pada permukaan dan benda dalam beberapa jam bahkan beberapa hari.(fny/jpnn)
Menyemprotkan disinfektan di jalan atau di pasar ternyata bisa berbahaya bagi tubuh manusia.
Redaktur & Reporter : Fany
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini
- Dua Bayi di Manado Sulut Positif Covid-19
- 10 Pelajar di Palembang Terpapar Covid-19, Disdik Langsung Ambil Langkah Ini
- Erizon: Ada 2.105 Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Barat