Sebaiknya Warga Gugat Anies soal Penutupan Jalan untuk PKL
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti di Laboratorium Transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menyatakan, masyarakat bisa menggugat keputusan Gubernur DKI Anies Baswedan soal penutupan satu jalur di Jalan Jati Baru Raya sebagai tempat bagi para pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang untuk berjualan. Sebab, pasti ada warga yang dirugikan dengan penutupan jalan itu.
Djoko mengatakan, merujuk pada Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan maka fungsi jalan adalah untuk lalu lintas kendaraan. Karena itu, penutupan sebagian jalu Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang jelas bisa diperkarakan.
"Jalan itu kan dibangun untuk lalu lintas orang dan barang menggunakan kendaraan. Kalau mau jualan, ya jangan di jalan. Nanti itu dianggap itu pengalihan fungsi itu bisa melanggar Undang-undang Jalan," kata Djoko saat dihubungi, Sabtu (24/12).
Menurut Djoko, masyarakat bisa menuntut Anies karena menyalahgunakan wewenang. Terlebih, jalan tersebut dibangun menggunakan anggaran yang berasal dari pajak masyarakat.
"Sayang tebalnya ratusan miliar bangun jalan hanya untuk PKL, padahal PKL-nya juga dapatnya berapa. Jadi, jangan memaksa diri untuk membuat itu, kecuali bentuknya temporary," kata dia.
Djoko menambahkan, contoh penutupan bersifat temporer adalah untuk car free day. Penutupannya pun hanya sepekan sekali pada hari libur.
"Kalau temporary umpamanya mungkin sebulan sekali atau seminggu sekali, masih mending. Nah ini kan tetap dia. Belum lagi angkot-angkot yang dulu lewat situ bisa merasa juga. Mereka juga bisa nuntut, karena mereka bayar retribusi ke pemda," tandas Djoko.(tan/jpnn)
Keputusan Gubernur DKI Anies Baswedan soal penutupan Jalan Jati Baru Raya sebagai tempat bagi para PKL Tanah Abang berjualan bisa diperkarakan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies