Sebanyak 189 Situ di Jabotabek Aman

Sebanyak 189 Situ di Jabotabek Aman
Sebanyak 189 Situ di Jabotabek Aman
Mengenai adanya laporan keretakan tanggul pada 2007 melalui Dinas Tata Air Pemprov Tangerang, Iwan secara tegas menyatakan, selama ini tidak ada laporan yang masuk, kalau ada pasti sudah dikerjakan saat itu juga. Jebolnya tanggul disebabkan kapasitas waduk yang seharusnya 1,5 juta meter kubik mendapat tambahan debit air 102 meter kubik per detik akibat hujan sangat deras sehingga air melimpah (over topping) sampai 1,5 meter. “Kami memang sengaja tidak menempatkan tenaga pengawas di lokasi situ karena fungsi situ bukan lagi irigasi akan tetapi sebagai kawasan konservasi,” tambahnya.

Saat ini perbaikan darurat sudah dilaksanakan melalui pemasangan beronjong untuk memperkuat tanggul, sementara bendung yang jebol dibiarkan sehingga fungsinya sebagai sungai biasa. Dengan kondisi ini Iwan mengakui pemerintah tidak kuasa menata kawasan karena sebelum diberlakukan UU Tata Ruang No 26 tahun 2007 lokasi tersebut sudah padat penduduk bahkan ada rumah di lokasi jebolnya tanggul yang menempel di tanggul sehingga melemahkan konstruksi.

Pasca bencana Situ Gintung ini, Iwan menawarkan dua pilihan yakni tetap dijadikan kawasan konservasi hanya saja spill way (saluran pelimpah) ditempatkan jauh di daerah hulu, atau pilian kedua menjadi sungai biasa dengan konsekuensi masyarakat sekitar akan kesulitan air tanah. “Kedua pilihan ini memiliki konsekuensi untuk memindahkan masyarakat dari lokasi berbahaya ke lokasi lain yang lebih aman, meski upaya ini sulit karena warga yang terkena musibah sudah mengantongi sertifikat tanah dan bangunan,” cetusnya. (rie/JPNN)
Berita Selanjutnya:
Korban Hilang Sulit Selamat

JAKARTA-Seluruh situ di Jabotabek yang berjumlah 189 termasuk Situ Gintung diklaim dalam kondisi aman, pasalnya prosedur pemeriksaan selalu dijalankan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News