Sebanyak 513 Bencana Telan 72 Korban Jiwa
"Longsor menjadi bencana yang paling mematikan sejak tahun 2014 hingga sekarang," ungkap Sutopo.
Menurut Sutopo, sekitar 40,9 juta jiwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan longsor sedang hingga tinggi. Mereka tinggal di pegunungan, perbukitan dan lereng-lereng yang curam dengan kemampuan mitigasinya masih minim. Saat musim hujan seperti saat ini longsor marak terjadi.
"Sering longsornya kecil, namun karena di bawah terdapat rumah maka terjadi korban jiwa," kata Sutopo.
Menurut dia, longsor penuh ketidakpastian. Sulit dideteksi dan diprediksi secara pasti kapan akan terjadi longsor. Meski tanah sudah bergerak, mereka hingga lebar mencapai 50 centimeter dengan panjang ratusan meter, namun tidak segera terjadi longsor.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar terus waspada. Kenali lingkungan sekitarnya. Jangan lengah.
"Bencana dapat terjadi kapan saja," tuntasnya. (boy/jpnn)
Menurut Sutopo, longsor penuh ketidakpastian. Sulit dideteksi dan diprediksi secara pasti kapan akan terjadi, karena itu dia mengimbau warga untuk waspada.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BNPB Imbau Pemerintah Daerah Siap Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Basah
- Gerak Cepat, PNM Peduli Salurkan Bantuan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
- Badan Geologi: Status Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Awas, Berpotensi Erupsi Susulan
- Korban Gempa Garut Bersabar, Bantuan Perbaikan Rumah Masih Proses Pemutakhiran
- Gerak Cepat di Tengah Bencana, BAZNAS Bali Dapat Pujian
- Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba di Yordania