Sebanyak 595 Tabung Elpiji Ditemukan Rusak
Hasil Pantauan Tim Pengawas Konversi
Kamis, 19 Mei 2011 – 08:23 WIB
Bambang juga meminta konsultan untuk menyortir ulang kelaikan tabung, regulator, kompor, serta selang elpiji. Takutnya, masih ada sejumlah perkakas elpiji itu yang rusak dan bisa membahayakan warga. "Kita minta mereka mengecek ulang. Menjelang pendistribusian, kita juga akan turun lagi untuk melakukan pengecekan," paparnya.
Baca Juga:
Jumlah tabung elpiji yang tersedia dan siap edar di Kota Mataram sendiri, saat ini tercatat 12.235 unit. Sementara kompor sudah tersedia 38.235 (unit), regulator 12 ribu unit, dan selang sebanyak 12 ribu unit. "Ini tentu masih kurang bila dibandingkan data terakhir jumlah warga yang akan menerima konversi ini," jelasnya.
Dikatakan Bambang, berdasarkan data terakhir konsultan, jumlah penerima konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg untuk wilayah Kota Mataram mencapai 39.435 orang. Namun, pihaknya dijanjikan jumlah itu akan bisa terpenuhi secara bertahap. "Yang jadi permasalahan sebenarnya bukan pada tabung, tapi tempat pengisiannya. Sebab, saat ini SPBE (tempat pengisian elpiji, Red) yang ada hanya satu. Itu hanya bisa melayani 7 ribu sampai 8 ribu tabung per hari," bebernya.
Kapan pendistribusian perdana dilakukan? Bambang sendiri mengaku belum berani memastikan waktunya. Yang pasti, katanya, pendistribusian perdana akan dilakukan Mei ini. "Tapi itu juga harus meminta izin dan persetujuan dari wali kota," tandasnya.
MATARAM - Ketakutan warga Kota Mataram (dan warga lainnya) menerima tabung elpiji 3 kg, agaknya sangat beralasan. Buktinya, belum juga peralatan
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar