Sebar Peringatan Dini Banjir, Anies Baswedan Pilih Pengeras Suara
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para Ketua RT (Rukun Tetangga) menggunakan pengeras suara sebagai salah satu sarana untuk menyebarkan informasi pada sistem peringatan dini banjir.
"Ya kami sejak kemarin review SOP yang selama ini ada termasuk menerapkan sistem berkeliling menggunakan pengeras suara sebagai peringatan dini banjir," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Anies menjelaskan, dengan sistem tersebut, nantinya bila ada kabar maka pemberitahuannya langsung ke warga tanpa melalui jenjang.
Dari kelurahan tidak ke RW, tapi RT langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa pengeras suara untuk memberitahu warga
"Jadi nanti jika ada kabar pemberitahuannya gak berjenjang dari kelurahan tidak ke RW, tapi RT langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa Toa" ujar Anies.
Dikatakan Anies, didasarkan pada fakta malam tahun baru (31/12/2019) saat air sungai mulai meluap, pemberitahuan banjir lewat ponsel tidak efektif.
"Kemarin pada malam itu diberi tahu, tetapi karena malam hari diberitahunya lewat HP, akhirnya sebagian tidak mendapatkan informasi," kata Anies yang tidak menerangkan apakah sistem peringatan SMS itu akan tetap berlaku atau tidak.
Hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, mengakibatkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Ribuan orang harus mengungsi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai penggunaan HP untuk menyebarkan peringatan dini banjir, tidak efektif, maka dipilih pengeras suara.
- Banjir Bandang Menerjang Sejumlah Desa pada 2 Kecamatan di Bondowoso
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir