Sebaran Bakteri di Paru-Paru Meluas

Pernafasan Putra Tak Alami Gangguan

Sebaran Bakteri di Paru-Paru Meluas
Sebaran Bakteri di Paru-Paru Meluas
Rencananya, dokter mengambil sampel darah balita kelahiran 27 September 2006 itu dan melakukan dua pemeriksaan. Yang pertama, pemeriksaan cAMP Receptor Protein (CRP) untuk mengukur derajat infeksi yang dialami Putra. Kedua, pemeriksaan Procalcitonin (PCT) untuk mengetahui apakah Putra sudah mengalami sepsis. Dua pemeriksaan itu baru bisa dilakukan pagi ini karena harus melibatkan laboratorium di luar RSUD dr Soetomo. "Setelah hasil pemeriksaan keluar, akan diputuskan apa yang harus dilakukan terhadap Putra," kata Hardiono.

Komposisi obat yang diberikan kepada Putra memang harus melewati pertimbangan sangat matang. Sebab, hal itu akan berpengaruh besar terhadap fungsi organ-organ tubuhnya. Antibiotika, misalnya. Jika jumlahnya cukup banyak, obat itu bisa menyebabkan kuman-kuman di perut berubah dan mengganggu penyerapan cairan. Obat cyclosporine ternyata juga bisa menyebabkan diare pada 20-40 persen pemakainya.    

Pemberian obat inilah yang diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Putra terus-menerus mengalami diare hebat. Namun, karena tidak mungkin menghentikan pemakaiannya, yang bisa dilakukan adalah mengatur dosis pemberian obat-obatan tersebut. "Tapi, penyebab diare pada anak itu kan bisa macam-macam. Selain karena obat, diare bisa karena anak terlalu lama puasa (tidak makan secara oral, Red) sehingga mukosanya (lapisan di dalam saluran pencernaan, Red) gundul," kata ketua tim liver tansplant RSUD dr Soetomo, dr Poerwadi SpB SpBA.

Di samping karena faktor-faktor tersebut, pengalihan timbunan cairan otak Putra ke jantung lewat tindakan bedah otak untuk melakukan Ventriculo-Atrial Shunt (VA Shunt) Kamis lalu (13/5) juga ditengarai membuat pengeluaran cairan tubuhnya meningkat. Seperti diberitakan, tindakan itu dilakukan karena perdarahan otak yang dialami Putra Selasa lalu (11/5) ternyata menimbulkan sumbatan pada ventrikel (bagian otak paling dalam) yang memuat cairan otak.

SURABAYA - Tim dokter RSUD dr Soetomo rupanya tak mau kecolongan sedikit pun dalam menangani Ramdan Aldil Saputra alias Slamet Hadi Syahputra. Ketika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News