Sebegini Tarif ABG yang Dijual kepada Wisatawan di Puncak, Paling Mahal Jutaan
jpnn.com, BOGOR - Bisnis tempat hiburan malam di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, nekat buka di tengah PSBB. Temasuk usaha esek-esek yang kembali bergeliat.
Mengikuti mulai ramainya wisatawan, para muncikari makin gencar menjual ABG (Anak Baru Gede) untuk disodorkan kepada para wisatawan yang menginap di sejumlah vila di kawasan Cisarua.
Namun, bisnis esek-esek itu terendus polisi. Polres Bogor membongkar praktik maksiat di tengah pandemi Covid-19.
Polres Bogor menangkap tiga muncikari sekaligus. Dalam operasi penangkapan yang dilakukan Polres Bogor terjaring belasan ABG yang menjadi korban perdagangan perempuan. Dua di antaranya masih di bawah umur.
Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy menuturkan, para muncikari menjual ABG-ABG tersebut dengan harga tertinggi Rp 1,2 juta.
“Pelaku ini memberikan tarif Rp 600 ribu sampai Rp 1,2 juta kepada penyewa vila di Puncak Cisarua dan Puncak Cianjur,” ujar Roland Ronaldy dilansir radarbogor.id, Jumat (20/11).
Ia menuturkan, para ABG tersebut dijual dengan sistem online.
Para muncikari ini menjual ABG lewat handphone dengan menawarkan pada wisatawan yang menyewa vila.
Muncikari makin gencar menjual ABG untuk disodorkan kepada para wisatawan yang menginap di kawasan Puncak.
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Jadi Muncikari di Rohul, 3 Orang Perempuan Ditangkap Polisi
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi