Sebegitu Beringasnya Massa Menyerang Kapolres dan Anak Buahnya Pakai Panah
jpnn.com, DOGIYAI - Ratusan orang menyerang aparat kepolisian di Jalan Trans Nabire-Enarotali, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Sabtu (11/3) sore.
Akibat penyerangan itu, dua personel kepolisian Briptu Andi dan Bripda Guntur Febrian Rumaropen mengalami luka-luka.
Penyerangan terjadi ketika aparat kepolisian merespons laporan masyarakat terkait aksi perusakan dan penjarahan di Kampung Ekimanida oleh ratusan orang.
"Ada warga yang melaporkan kejadian perusakan. Ketika tiba di lokasi, aparat diserang massa menggunakan batu dan panah," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ary Prabowo seperti dilansir JPNN Papua, Minggu.
Dia mengatakan personel Polres Dogiyai Bripda Rumaropen terkena panah di punggung dan kaki kanan.
"Korban sudah dievakuasi di rumah sakit untuk penanganan medis," ujarnya.
Tidak hanya personel yang diserang, Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju juga mendapatkan serangan dari massa.
"Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju yang tiba dengan maksud ingin bertemu langsung dengan sekelompok pemuda, juga dihujani panah dan batu," ujar Kombes Benny.
Aksi penyerangan terhadap kapolres dan anggota kepolisian menggunakan panah dan batu, setelah aparat mendapat laporan adanya perusakan serta penjarahan.
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Polisi yang Dibacok Dievakuasi ke Jayapura, Kombes Benny: Luka Korban Sangat Parah
- Dandim dan Kapolres Daerah Ini Tancap Gas Jalankan Program Makan Bergizi Gratis
- Akademisi Papua Apresiasi Pengungkapan Kasus Korupsi PON XX
- Kejati Papua Sita Uang Rp 3 Miliar Terkait Korupsi PON XX
- Penyuplai Amunisi Bagi KKB Tertangkap, Pelaku Berusia 80 Tahun