Sebelum 17 Agustus, LHKPN Petinggi BUMN Harus Beres
Senin, 09 Agustus 2010 – 21:23 WIB

Sebelum 17 Agustus, LHKPN Petinggi BUMN Harus Beres
JAKARTA- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan tenggat waktu hingga 17 AGustus 2010 mendatang bagi petinggi BUMN yang belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Peringatan ini disampaikan langsung oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar agar seluruh pejabat BUMN memenuhi ketentuan tersebut. Jika hingga batas waktu tersebut belum juga diselesaikan, Mustafa berjanji akan memberikan sanksi keras kepada pejabat yang tak menyelesaikan LHKPN tersebut. Mustafa berharap kepada seluruh petinggi BUMN yang belum melaporkan LHKPN untuk memanfaatkan waktu yang tersisa. "Kita minta agar memanfaatkan sisa hari kerja ini sebelum hari Jumat dan Sabtu yang akan datang untuk mengisi LHKPN," pintanya.
"Sebanyak 1.097 petinggi BUMN yang belum melaporkan LHKPN ke KPK diberi waktu paling lambat sebelum 17 Agustus 2010. Semua harus sudah menyerahkan LHKPN sebelum batas tersebut," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam jumpa persnya usai melakukan pertemuan dengan Pimpinan KPK di kantor BUMN, Senin (9/8)
Baca Juga:
Dikatakan Mustafa, untuk mengejar waktu tersebut agar seluruh petinggi BUMN sudah menyerahkan LHKPN, Kementerian BUMN akan bekerja sama dengan KPK akan dilakukan safari ke semua BUMN di daerah-daerah yang belum memenuhi kewajiban mengisi LHKPN. "Kita akan melakukan disentra-sentra dimana banyak populasi yang belum melaporkan LHKPN. Nantinya akan dilakukan pengisian secara kolektif. Misalnya di Surabaya kita mengumpulkan 200 orang, di situ LHKPN akan diisi secara kolektif agar tidak berlarut-larut lagi," jelas Mustafa.
Baca Juga:
JAKARTA- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan tenggat waktu hingga 17 AGustus 2010 mendatang bagi petinggi BUMN yang belum menyerahkan
BERITA TERKAIT
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB
- Asido Ungkap Peran Advokat dalam Bidang Kepailitan dan PKPU
- Lestari Moerdijat Dorong Para Peneliti Kuatkan Jaringan Internasional, ini Tujuannya
- Lemhannas Ingin Kepala Daerah Jadi Pemimpin Negarawan
- Polarisasi Berbasis Identitas Makin Tajam, Ketum GP Ansor: Stabilitas Ekonomi Harus Dijaga
- Budi Said Pertimbangkan Kasasi, Prof Romli Siap Bela Putusan PT DKI