Sebelum 2016, IKIP Budi Utomo Aktif Lagi
jpnn.com - MALANG - Kopertis Wilayah VII Jatim memberikan rekomendasi pengaktifan kembali IKIP Budi Utomo (IBU), Malang. Rekomendasi ditujukan ke Kementerian Ristek Dikti.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII Prof Dr Ali Maksum kemarin sore. Pemberian rekomendasi setelah IBU dianggap kooperatif dan melakukan saran yang diberikan Kopertis. Salah satunya adalah manajemen eks kelas jauh dan juga penyeimbangan jumlah dosen dan m ahasiswa yang sempat jomplang.
“IBU sudah melakukan semua yang sudah kami sarankan. Walaupun progresnya bisa dikatakan lamban,” terang dia.
Rekomendasi berakhirnya status "dalam pembinaan" IBU ini sudah disampaikan ke Jakarta minggu lalu. Sebelumnya, Kopertis Wilayah VII Jatim menggelar rapat intern untuk memutuskan pemberian rekomendasi pengaktifan kembali kampus dimaksud.
“Prediksinya sebelum akhir Desember status kampus ini sudah kembali aktif,” kata guru besar bidang keolahragaan ini.
Sementara, untuk kedua kampus yang bermasalah, STIE Pemnas dan STIH Sunan Giri, Ali menjelaskan, Kopertis Wilayah VII masih belum mengetahui progres perbaikan dari dua kampus yang juga menyandang status dalam perbaikan ini.
“Kedua kampus ini masih belum memberikan laporan kepada kami mengenai pencapaian mereka atas rekomendasi yang diberikan Kopertis. Kami juga belum visitasi lagi ke kedua kampus tersebut,” ujarnya. (ika/c1/ lid/sam/jpnn)
MALANG - Kopertis Wilayah VII Jatim memberikan rekomendasi pengaktifan kembali IKIP Budi Utomo (IBU), Malang. Rekomendasi ditujukan ke Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu