Sebelum 2017, Situs dan Aplikasi Online Didesak Ubah Standar Keamanan
Situs dan aplikasi online diberi tenggat waktu hingga 1 Januari 2017 untuk mematuhi standar keamanan baru untuk meminimalkan resiko peretasan dan mencegah terjadinya "mini-Y2K," atau akses ke situs mereka diambil.
Sepanjang tahun, browser seperti Google Chrome akan membutuhkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat jika situs ini ingin terus bekerja, atau beresiko terkena masalah kompatibilitas serupa 'mini-Y2K'.
'Mini Y2K' sendiri merujuk pada kebutuhan untuk merubah perangkat lunak lama yang tak bisa mengenali penanggalan millennium-tahun 2000 ke atas.
Google Chrome sudah mengeluarkan peringatan di layar mereka kepada pengguna ketika mereka mengunjungi sebuah situs yang baru memiliki sertifikat SHA-1, menginformasikan kepada pengguna akan adanya "konfigurasi keamanan yang lemah".
Tapi mulai Januari 2017, beberapa browser akan mulai berhenti mendukung sertifikat SHA-1, sehingga pengguna yang mencoba untuk mengakses situs-situs bersertifikat itu akan memicu kesalahan jaringan fatal.
Untuk memproses informasi dengan aman, situs dan aplikasi online menggunakan Algoritma Hash Aman, yang dikenal sebagai ‘SHA’, untuk mengenkripsi dan melindungi data.
Industri ini telah setuju untuk memperbarui versi lama dari algoritma ini, yakni SHA-1, ketika para pakar keamanan online menganggapnya terlalu rentan terhadap serangan.
Situs dan aplikasi sekarang akan diminta untuk menggunakan versi yang lebih baru, yakni SHA-2, yang mengatasi kelemahan keamanan pada SHA-1.
Situs dan aplikasi online diberi tenggat waktu hingga 1 Januari 2017 untuk mematuhi standar keamanan baru untuk meminimalkan resiko peretasan dan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'