Sebelum 2017, Situs dan Aplikasi Online Didesak Ubah Standar Keamanan
"Saya pikir itu persentase yang sangat kecil dari warga di dunia komputer yang mengerti tentang isu SHA-1, SHA-2 ini. Sangat sedikit aplikasi yang telah diuji dengan SHA-2, meski mereka wajib melakukannya," sebut Roger.
Mulai awal 2016, penolakan benar-benar diterapkan
Roger mengatakan, beberapa orang sudah menyadari adanya perbedaan, dengan sebagian besar perangkat lunak menunjukkan pesan kesalahan mulai tanggal 1 Januari tahun ini ketika sertifikat SHA-1 masih digunakan.
Tapi penolakan nyata baru dimulai pada 1 Januari, 2017, ketika browser seperti Google Chrome benar-benar akan berhenti mendukung sertifikat SHA-1.
"Anda akan mendapatkan gangguan, Anda akan mendapatkan peringatan. Dan beberapa vendor sudah menunjukkan tanda peringatan jika Anda menggunakan sertifikat SHA-1," jelasnya.
Masa tenggang selama 2016 memberi para pemilik situs dan aplikasi waktu untuk mempersiapkannya.
Tapi Roger mengatakan, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
"Ini sedikit seperti mini-Y2K. Ini akan menjadi sedikit bermasalah, saya tak berpikir ini tak meluas,” tuturnya.
Situs dan aplikasi online diberi tenggat waktu hingga 1 Januari 2017 untuk mematuhi standar keamanan baru untuk meminimalkan resiko peretasan dan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'