Sebelum 9 Desember Lahir Golkar Perjuangan?
"Supaya persiapannya saya kontrol, tidak direkayasa lagi. Nanti saya juga masukkan teman-teman lagi. Artinya ke sana bukan untuk mencari jabatan dulu, Munas dulu yang saya minta," imbuhnya.
Namun, masih menurut Agung, Ical tetap memaksa agar Agung bergabung sampai tahun 2019. Akhirnya tidak terjadi kesepakatan sehingga Agung tidak melanjutkan pembicaraan soal penggabungan pengurus itu.
"Tapi Pak Ical ngotot maunya sampai 2019, saya bilang tidak bisa dan nggak ada dasarnya. Karena Pak Ical tidak mau Munas 2015 saya tolak," kata Agung.
"Karena Pak Ical tidak bersedia pertemuan kedua pun saya nggak datang karena dipaksa mengakui Munas Bali dan nggak mau munas lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical), Bambang Soesatyo justru berpendapat berbeda. Menurutnya, hal yang diungkapkan Agung Laksono bukanlah rasa mengalah atau kerelaan, melainkan meminta posisi Waketum atau Ketua Harian ke Ical. (aen)
JAKARTA - Konflik internal Partai Golkar belum juga berakhir. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Alin Munhanif,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah