Sebelum Berangkat Sekolah, Sempat Rebutan Kamar Mandi

Sebelum Berangkat Sekolah, Sempat Rebutan Kamar Mandi
Suasana pemakaman almarhum Deni Yanuar di Jakarta, Kamis (27/9). Foto:Indopos/JPNN
TAWURAN antarpelajar sekolah lagi-lagi menimbulkan korban jiwa. Perkelahian pelajar kali ini melenyapkan nyawa Deni Yanuar, 17 tahun. Siswa SMA Yayasan Karya 66 (Yake) ini terkena sabetan celurit hingga tewas di Jalan DR Saharjo, Rabu lalu. Kemarin, jenazah Deni dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Seperti apa sosok Deni di mata keluarganya?

JOESVICAR IQBAL

Suara sirine ambulans memecah keheningan TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (27/9) pagi. Ratusan pelayat mengantar jenazah Deni Yanuar ke liang lahat. Tak hanya siswa berseragam dari  SMA Yake yang datang ke TPU tersebut, ada pula keluarga dekat dan tetangga Deni.

Yang paling terlihat terpukul adalah Suryanti, 57, ibu Deni Yanuar. Matanya tampak sembab. Berulang kali ibu yang sudah lama ditinggal suaminya ini menyeka air matanya yang terus mengalir di pipinya. Rasa sedih memang pantas menyelimuti hati Suryanti. Maklum, sehari sebelum korban tewas, dia dan korban beserta sepupunya sempat melihat tayangan televisi berupa tawuran pelajar antara SMAN 70 dan SMAN 6 yang sama-sama menimbulkan korban tewas.

TAWURAN antarpelajar sekolah lagi-lagi menimbulkan korban jiwa. Perkelahian pelajar kali ini melenyapkan nyawa Deni Yanuar, 17 tahun. Siswa SMA Yayasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News