Sebelum Beri Sanksi, JAMWas Tunggu Laporan Resmi
Kasus Pemerasan Oleh Jaksa di Kejari Batam
Sabtu, 04 Februari 2012 – 00:48 WIB
JAKARTA - Kejaksaan Agung belum bisa melakukan tindakan terhadap jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari Batam), Juprizal, yang ditangkap kepolisian karena diduga memeras seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Batam. Alasan kejaksaan, karena berita tersebut masih simpang-siur. Informasi kedua, lanjut Marwan, Juprizal memang menakut-nakuti dengan tujuan memeras. "Ditunggu, terus ditangkap. Saya kira begitu," tambah mantan JAM Pidana Khusus ini.
Pasalnya sampai Jumat (3/2), Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAMWas) Marwan Effendy mengaku belum menerima laporan lengkap terkait kejadian ini. "Saya sudah minta laporan tertulis Kajati Kepri (kepulauan Riau), sampai hari ini saya belum terima," kata Marwan, Jumat (3/2).
Marwan menambahkan, dia menerima dua informasi yang satu sama lain bertolak belakang. Informasi pertama, Juprizal awalnya minta data pengusutan kasus yang terjadi di PU. "Nah mungkin karena ketakutan, direkayasalah seolah-olah dia (Juprizal) memeras toh. Dia nggak tahu bahwa ada uang," kata Marwan.
Baca Juga:
JAKARTA - Kejaksaan Agung belum bisa melakukan tindakan terhadap jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari Batam), Juprizal, yang ditangkap kepolisian karena
BERITA TERKAIT
- Ketua DPRD Apresiasi Rute Baru Transjakarta 'Monas Explorer'
- Jenderal Maruli Masuk ke Kali, Ciliwung Makin Bersih
- Dukung Kesejahteraan Anak Pekerja, IHC Hadirkan Daycare Berkualitas di Pertamina
- Ketua BWI Mengaku Banyak Mendapatkan Titipan PR dari Sosok Ini
- Ini Penyebab RPMK Pengamanan Produk Tembakau dan Rokok Elektronik Dikritik
- Kemenpora Apresiasi Digelarnya Lintas Alam XXIX Se-Jawa Bali 2024 di Sumedang