Sebelum Beri Sanksi, JAMWas Tunggu Laporan Resmi

Kasus Pemerasan Oleh Jaksa di Kejari Batam

Sebelum Beri Sanksi, JAMWas Tunggu Laporan Resmi
Sebelum Beri Sanksi, JAMWas Tunggu Laporan Resmi
JAKARTA - Kejaksaan Agung belum bisa melakukan tindakan terhadap jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari Batam), Juprizal, yang ditangkap kepolisian karena diduga memeras seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Batam.  Alasan kejaksaan, karena berita tersebut masih simpang-siur.

Pasalnya sampai Jumat (3/2), Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAMWas) Marwan Effendy mengaku belum menerima laporan lengkap terkait kejadian ini. "Saya sudah minta laporan tertulis Kajati Kepri (kepulauan Riau), sampai hari ini saya belum terima," kata Marwan, Jumat (3/2).

Marwan menambahkan, dia menerima dua informasi yang satu sama lain bertolak belakang. Informasi pertama, Juprizal awalnya minta data pengusutan kasus yang terjadi di PU. "Nah mungkin karena ketakutan, direkayasalah seolah-olah dia (Juprizal) memeras toh. Dia nggak tahu bahwa ada uang," kata Marwan.

Informasi kedua, lanjut Marwan, Juprizal memang menakut-nakuti dengan tujuan memeras. "Ditunggu, terus ditangkap. Saya kira begitu," tambah mantan JAM Pidana Khusus ini.

JAKARTA - Kejaksaan Agung belum bisa melakukan tindakan terhadap jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari Batam), Juprizal, yang ditangkap kepolisian karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News