Sebelum Dieksekusi, Kartosoewirjo Makan Rendang
Rabu, 05 September 2012 – 18:35 WIB

Sebelum Dieksekusi, Kartosoewirjo Makan Rendang
JAKARTA - Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Kartosoewirjo oleh anak kandungnya Sardjono Kartosoewirjo dianggap sebagai manusia biasa dan juga tembus peluru. Sementara Kematian yang dialami Kartosoewirjo melalui tiang gantungan hanyalah perpindahan roh dari raga ke tempat lainnya.
"Eksekusi terhadap Bapak kami hanya sebuah proses perpindahan roh dari fisiknya menghadap pemilikNya," kata Sardjono Kartosoewirjo, saat peluncuran dan bedah buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII", ditulis Fadli Zon, di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu (5/9).
Dijelaskan Sardjono, hari terakhir pelaksanaan eksekusi mati 5 September 1962 ada empat permintaan Kartosoewirjo kepada penguasa saat itu. Pertama pertemukan dia dengan perwira-perwira terdekat DI/TII. Kedua, saat eksekusi berlangsung, Kartosoewirjo memohon hadirkan perwakilan keluarganya. Ketiga, jenazahnya minta dimakamkan di makam keluarga dan keempat, pertemukan Kartosoewirjo dengan keluarga sebelum eksekusi mati dilaksanakan.
"Dari keempat permohonan tersebut hanya satu yang depenuhi oleh Mahkamah Darurat Perang yaitu bertemu dengan pihak keluarga dan saya sendiri tidak ikut hadir karena masih kecil," ungkap Sardjono.
JAKARTA - Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Kartosoewirjo oleh anak kandungnya Sardjono Kartosoewirjo dianggap sebagai manusia biasa
BERITA TERKAIT
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi