Pembunuhan Sekeluarga di Mabar
Sebelum Dihabisi, Naya Sempat Cerita Ingin ke Surga
![Sebelum Dihabisi, Naya Sempat Cerita Ingin ke Surga](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/04/11/f86443555fbe9b9a02379a452a72890b.jpg)
jpnn.com, MEDAN - Tewasnya sekeluarga secara tragis yang menimpa keluarga Iriyanto bersama istri dan dua anak serta mertuanya menggemparkan seluruh masyarakat Medan, Sumatera Utara.
Ratusan masyarakat datang ingin melihat prosesi pemakaman Irianto, 40, istrinya, Yani, 35, dan kedua anaknya, Naya, 14, dan Gilang Raksono, 10, serta mertuanya, Marni, 60.
Tampak, sejumlah siswa dan guru dari SMP Amal Bakti tempat korban Naya, 14, bersekolah turut hadir di rumah duka.
Suasana iringan isak tangis pun terpancar dari para siswa dan guru menyaksikan proses pemakaman. Ternyata, sebelum pembunuhan tragis itu terjadi sudah ada tanda buruk dari ucapan Naya kepada teman sekolahnya.
Beberapa hari sebelum peristiwa mengenaskan itu terjadi, Naya bersama teman-temannya bercerita untuk pergi ke lokasi refresing, tapi dari ucapan Naya ada yang aneh.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini mengaku ingin pergi ke surga.
"Kemarin kami ada cerita ramai-ramai, kalau libur mau pergi liburan, tapi si Naya bilang mau pergi ke surga aja, kami tak menyangka rupanya itu tanda aneh yang diucapkannya," ungkap Nurul teman sekolah Naya dengan isak tangis seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Nurul mengaku, Naya adalah teman yang baik dan tidak sombong, bahkan, Naya selama ini tidak pernah mengaku masalah keluarganya.
Tewasnya sekeluarga secara tragis yang menimpa keluarga Iriyanto bersama istri dan dua anak serta mertuanya menggemparkan seluruh masyarakat Medan,
- Polresta Bandung Tangkap Terduga Pembunuh Pegawai Salon di Margahayu
- Heboh Pembunuhan Pegawai Salon di Bandung, Polisi Temukan Fakta Ini
- Pembunuhan Bocah di Jember Sangat Keji, Motif Pelaku Belum Terungkap
- Sepasang Kekasih Pelaku Pembunuhan Divonis Bui Seumur Hidup
- Miras Racikan di Cianjur Tewaskan Anak di Bawah Umur
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan