Sebelum Dikoloni Spanyol, Filipina Dipimpin Perantau Minang

Sebelum Dikoloni Spanyol, Filipina Dipimpin Perantau Minang
Lukisan wajah Magellan di uang Filipina. Foto: Public Domain.

“Di situ ia beristrikan Paramesuli anak Raja Baginda...tentu dapat dipercayai bahwa Sayid Syarif Abubakar itu diangkat sebagai pengganti Raja Baginda yang tidak mempunyai anak laki-laki. Raja sendiri sudah menyerahkan kepadanya semua kekuasaan yang ada padanya atas seluruh Buansa dan Sulu. Ia diangkat oleh Raja sebagai walinya. Semuanya dilakukan dengan persetujuan para pembesar dan orang-orang berkuasa. Orang-orang Sulu menamakannya Sultan Syah Syarif Al Hasyimi dan ia dipanggilkan Sultan,” sebagaimana tertera di halaman 57.

Nah, dari trah inilah armada Sultan Sulaiman yang menghadang armada Spanyol berasal.

Dalam perang pada 27 April 1521 itu, Lapu Lapu seorang pemuka Islam di wilayah setempat berhasil membunuh Ferdinand Magellan.  

Baca: The Adventure of Magellan

“Telah gugur pemandu, cahaya, dan pendukung kami,” tulis Pigafetta, penulis ikut serta dalam ekspedisi Spanyol sewaktu mencari rempah-rempah.

Jurnal Pigafetta yang legendaris itu “pada gilirannya tiba di tangan vikaris asal Inggris, Samuel Purchas, yang antologi eksplorasi monumentalnya berjudul Purchas His Pilgrimate, menginspirasi petualangan-petualangan pada pelaut dan saudagar Inggris mencari Kepulauan Rempah, negeri yang hari ini bernama Indonesia.

Armada Spanyol berikutnya dapat merebut Pulau Seleudung. Dan mengganti nama tempat itu menjadi Luzon. Menasranikan penduduknya, sesuai dengan Inter Devinae Caetera dari Paus Alexander VI.

Dan lalu menamai negeri yang baru dikuasai itu Philipina—sebagai penghormatan kepada King Philip, suami Tuan Putri Joanna.  

SPANYOL menamai negeri itu Philipina—sebagai penghormatan kepada King Philip, suami Tuan Putri Joanna. Jauh sebelumnya, negeri itu dipimpin pengembara Minang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News