Sebelum Dimulai, Roh-roh di Sekitar Sudah Dipanggil
Dia senang karena meski berbeda agama dan suku, bisa bersatu dengan keragaman budaya dan terus tumbuh bersama.
“Menarik, buat deg-degan nontonnya, apalagi ini kekayaan budaya Indonesia wajib kita jaga bersama. Soalnya dulu kan pernah diklaim milik negara tetangga,” celetuk pengunjung yang lain.
Kesurupan dalam Kuda Lumping tak ubahnya sekadar permainan. Meski pemainnya sempat tak sadar dan bisa memakan pecahan kaca maupun cabai mentah sangat banyak, sekejap mereka disadarkan pemain lainnya.
“Sebelum dimulai kita sudah memanggil roh-roh yang ada di sekitar, barang siapa yang tidak konsentrasi dan pikiran kosong pasti kerasukan dan nanti kita bisa sembuhkan,” ungkap Ketua Paguyuban Kuda Lumping Krido Budoyo, Purwanto kepada Kalteng Pos. (*/c3)
Di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya, Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar diucapkan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN
- Merespons Pernyataan Abdul Rasyid Perihal Pilgub Kalteng, Tokoh Perempuan Dayak: Tidak Objektif
- LAS! Dukung Perjuangan Masyarakat Adat Lawan Deforestasi
- Mantir Adat Dayak Siap Gerilya Menangkan Agustiar-Edy di Pilgub Kalteng
- Lakoni Adegan Kesurupan di Film Thaghut, Yasmin Napper Mengaku Sempat Ketakutan
- Istana Garuda