Sebelum Harga Pertalite Naik, Ternyata Sudah Ada Yang Mencoba Menimbun
jpnn.com, NGAWI - Sebelum pemerintah resmi menaikkan harga Pertalite pada Sabtu (3/9), jajaran Polres Ngawi membongkar praktik penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu di wilayah hukumnya.
"Pelaku diamankan akhir Agustus lalu. Jumlah BBM yang diamankan mencapai 245 liter dengan jenis Pertalite," ujar Kepala Sat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono di Ngawi, Senin.
Menurut dia, 245 liter pertalite tersebut disita dari Dicky Budianto (21) warga Desa Sumber Bening, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
Modusnya, pelaku membeli BBM Pertalite di SPBU daerah Ngawi dan Madiun dengan harga normal sebelum kenaikan harga BBM pada Sabtu lalu sebesar Rp 267.000 per jeriken isi 35 liter.
Kemudian dijual lagi oleh pelaku seharga Rp 315.000 per jeriken.
Agung Joko menjelaskan pengungkapan penimbunan BBM bersubsidi tersebut dilakukan berdasarkan informasi masyarakat setempat.
Polisi lalu mendalami informasi itu dan berhasil mengamankan pelaku dan barang bukti.
Pelaku ditangkap petugas saat melintas di kawasan Pasar Karangjati, Ngawi.
Sebelum pemerintah resmi menaikkan harga Pertalite pada Sabtu (3/9), jajaran Polres Ngawi membongkar praktik penimbunan BBM bersubsidi itu di wilayah hukumnya
- Wujudkan Efisiensi & GCG dalam Penggunaan BBM Subsidi di Perkeretaapian, KAI Gandeng BPH Migas
- Polda Maluku Ciduk Dua Tersangka Kasus Penimbunan 3,4 Ton BBM di Ambon
- Kalau Bisa Jangan Menunda, Pemerintah Harus Menghapus Wacana Pembatasan BBM Subsidi
- Pengamat Nilai Langkah Pemerintah Tunda Pembatasan BBM Subsidi Sudah Tepat
- Pertamina Patra Niaga Terus Dorong Masyarakat Agar Daftar QR Pertalite
- Eddy: Penundaan Pemberlakuan Pembatasan BBM Subsidi Menjaga Daya Beli Masyarakat