Sebelum Kampanye, Jokowi-JK Melayat ke Makam Nanang Ma\'soem
jpnn.com - BANDUNG - Sebelum memulai kampanye di Bandung, Jawa Barat, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berziarah ke makam pimpinan perusahaan Al Ma'soem Group, Nanang Iskandar Ma'soem yang meninggal Rabu (2/7) alam.
Nanang meninggal ketika menyambut kedatangan rombongan Jokowi di Pondok Pesantren Al Ma'soem, Jalan Raya Cipacing No.22, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jabar. "Jokowi dan Pak JK tadi melayat ke makam," kata anggota tim pemenangan Jokowi-JK, Teten Masduki kepada wartawan di Bandung, Kamis (3/7).
Nanang dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga besar Ma'soem di kawasan Dangdeur, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jabar. Sebelum ke lokasi pemakaman, Jokowi dan JK juga sempat mengunjungi kediaman keluarga Ma'soem.
Menurut Teten, Nanang jatuh pingsan saat menyambut kedatangan Jokowi di Pondok Pesantren Al Ma'soem. Ketika memberikan sambutan, tiba-tiba Direktur Utama PT Al Ma'soem itu jatuh pingsan.
Saat kejadian, Nanang sempat berada dalam pangkuan Jokowi yang bermaksud memberikan pertolongan. "Jadi saat ngomong "salam dua jari, Jokowi jadi presiden", (Nanang) jatuh," cerita Teten.
Teten menambahkan, Nanang meninggal dalam perjalanan menuju RS Al-Islam. Tokoh Jawa Barat itu diduga meninggal akibat serangan jantung. Almarhum Nanang meninggal dalam usia 66 tahun dan meninggalkan satu istri dan lima anak. (dil/jpnn)
BANDUNG - Sebelum memulai kampanye di Bandung, Jawa Barat, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo-Jusuf
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?