Sebelum MH17 Jatuh, Pesawat PM India Lewati Ukraina
jpnn.com - NEW DELHI - Perdana Menteri India, Narenda Modi, merasa bersyukur lantaran bukan pesawatnya yang ditembak oleh pemberontak Ukraina.
Pasalnya, pesawat yang ia naiki melintas wilayah udara Ukraina beberapa saat sebelum maskapai penerbangan Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh, Kamis (17/7) kemarin.
Modi saat itu baru saja bertolak dari Frankfurt Jerman menuju New Delhi dengan menumpang pesawat Air India One yang melintasi Ukraina.
Selain pesawat yang ditumpangi Modi, sebuah pesawat lainnya yang melintas di waktu yang hampir bersamaan dengan MH17 di atas wilayah udara Ukraina adalah Air India (AI) AI113 yang bertolak dari New Delhi menuju Brimingham.
"Jarak AI113 hampir 75 kilometer dari jarak MH17. Sementara, Air India One hampir 125 kilometer jauhnya dari jalur penerbangan AI113 dan 200 km dari MH17," kata pernyataan AI seperti dilansir Times of India, Sabtu (19/7).
Menteri Penerbangan India, Ashok Gajapathi Raju, juga menegaskan tidak ada ancaman atas perjalanan Modi kemarin.
"Tidak ada bahaya. Setiap kali setiap rute udara (untuk pesawat VIP) selesai, negara-negara yang terlibat bisa tahu tentang hal itu," katanya.
Diketahui, setelah tragedi jatuhnya MH17, sejumlah maskapai penerbangan internasional menghindari rute wilayah Ukraina. AI sendiri juga mengeluarkan instruksi kepada para pilot untuk menjauhkan diri dari wilayah konflik Ukraina demi menghindari kejadian serupa.(mel/rmo/jpnn)
NEW DELHI - Perdana Menteri India, Narenda Modi, merasa bersyukur lantaran bukan pesawatnya yang ditembak oleh pemberontak Ukraina. Pasalnya, pesawat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer