Sebelum Pergi, Cantika Sempat Minta Suapi Papanya
jpnn.com, PALEMBANG - Usai kembali dari pemakaman, Rosalina, istri almarhum Edward Limba, 35, korban pembunuhan sadis di Palembang, Sumsel, tampak lebih tenang dan tegar.
Namun, sesekali dia kembali menangis ketika menerima ucapan belasungkawa dari para pelayat.
Ceritanya, Senin (21/8) siang, suaminya baru resign dari perusahaan MSD Farmasi.
Sekitar pukul 19.30 WIB, suaminya pergi untuk narik penumpang. “Sebelum pergi sempat makan malam. Cantika minta suapi papanya,” kenang dia.
Biasanya, almarhum sekitar pukul 22.00 WIB sudah pulang ke rumah. Terbangun tidur pukul 01.30 WIB, Rosalina mendapati sang suami belum pulang. Dia tambah khawatir karena tiga Hp almarhum tidak aktif.
“Pukul 06.00 WIB, saya pergi naik motor untuk mencari keberadaan suami saya, sampai ke tempat para driver online nongkrong di belakang BI, tetap tidak ketemu,” ungkapnya.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Rosalina menghubungi call center Go-Jek, untuk meminta melacak HP suaminya. Tapi call center tidak bisa membantu karena itu rahasia. Kemudian dibantu saudaranya, dia melacak ke Telkomsel. Ternyata sekitar pukul 21.18 WIB, HP almarhum aktif di Sembawa, Banyuasin.
Dijelaskan Rosalina, suaminya jadi driver di Go-Jek sejak pagi-siang. Sedang sore–malam, jadi driver Grab. “Nah, waktu kejadian, dia jadi sopir Grab,” jelasnya.
Usai kembali dari pemakaman, Rosalina, istri almarhum Edward Limba, 35, korban pembunuhan sadis di Palembang, Sumsel, tampak lebih tenang dan tegar.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen